Kita semua tahu bahwa pada dasarnya manusia itu tidak suka kalau ada yang memaksa untuk membeli produknya. Dalam ilmu NLP, itu bisa anda temui dalam pembahasan otak manusia yang salah satunya adalah bersifat reptil yaitu insting yang akan selalu menolak apapun yang diberikan kepadanya kalau dia tidak suka. Maka dari itu, promosi bisnis ala storytelling saat ini cukup populer di dunia digital marketing.
Nah, psikologi semacam itu dalam bisnis menjadi sebuah pembahasan yang cukup intens dan sangat penting. Para pakar marketing akan selalu mencari cara bagaimana pesan yang ingin disampaikannya bisa diterima oleh lawan bicaranya tanpa ada penolakan. Dan salah satu caranya adalah menggunakan teknik storytelling. Sebuah teknik bercerita untuk mempengaruhi pendengarnya agar tertarik dan mau melakukan apa yang diinginkan oleh penuturnya. Begitulah kira-kira maknanya.
Tetapkan tujuan anda membuat storytelling
Tujuan orang membuat storytelling di bisnis sangat bervariasi. Apakah Anda ingin membangun merek, menjelaskan misi perusahaan, atau menjual produk atau layanan tertentu? Tentusaja, masing-masing tujuan tersebut mempunyai gaya storytelling berbeda. Promosi bisnis ala storytelling harus berdasarkan pada tujuan anda mendirikan perusahaan. Lihat pembahasan tentang Bisnis Model Kanvas
Kenali audiens anda
Anda harus bisa mengidentifikasi siapa audiens anda. Siapa target market anda yang hendak anda sasar. Tanpa mengenali audiens, anda hanya akan menghabiskan waktu dan tanpa arah. Audiens yang anda pilih akan menentukan kemana dan bagaimana storytelling akan dibuat. Sebaiknya anda menyusun terlebih dahulu sebuah dokumen perusahaan yang disebut Bisnis Model Kanvas.
Ide Storytelling
Anda bisa menyusun ide-ide untuk membuat artikel dengan gaya storytelling. Anda bisa menulis cerita inspiratif bagaimana perjalanan bisnis anda, bagaimana cerita sukses dari produk anda yang sedang viral, atau dampak positif dari bisnis yang anda jalankan.
Narasi Harus Kuat
Narasi yang kuat disini adalah narasi yang memiliki elemen-elemen dasar storytelling seperti karakter, konflik, plot, dan resolusi.
Cerita Yang Memancing Emosi
audiens atau pelanggan akan lebih mudah tersentuh dengan sebuah cerita yang memancing emosi. Kebahagiaan, empati, atau kegembiraan dalam sebuah storytelling akan mudah membekas pada diri seseorang dan mereka akan selalu ingat.
Media storytelling yang tepat
Storytelling bisa berupa tulisan atau blog, berupa Vlog, ataupun sebuah video vertikal. Mengapa vertikal? ini karena video tersebut bisa anda posting di WA Story, IG Story, atau media sosial yang lainnya.
Memang, jika anda tidak pernah mempelajari atau membuat konten dengan gaya storytelling, tentunya anda akan sangat kesulitan. Tapi anda tidak perlu bingung dengan masalah ini karena admin sosial media biasa membuat konten-konten storytelling yang tidak terlihat seperti iklan. Jadi, pelanggan anda tidak merasa dijuali tapi mereka akan mendapatkan ilmu dari cerita anda.